tidurnya,
bangunnya,
pejamnya,
celiknya,
aku ingin bersama2 nya,
ketika tunas ini tumbuh,
serupa tumbuhnya mengakar,
setiap hembus adalah,
kata,
angan,
mimpi,
dan
emosi..
bersatu dan berpautan,
tangan kita terikat,
lidah kita menyatu,
maka,
setiap yang terucap adalah sabda,
si pendita ratu..
biar angin meniup saja,
lalu terbang,
hilang entah kemana,
tapi kita tetap menari,
menari..
cuma kita yang tahu,
maka duduk saja,
maka kita akan bawa semua,
kerna kita adalah
SATU..
bangunnya,
pejamnya,
celiknya,
aku ingin bersama2 nya,
ketika tunas ini tumbuh,
serupa tumbuhnya mengakar,
setiap hembus adalah,
kata,
angan,
mimpi,
dan
emosi..
bersatu dan berpautan,
tangan kita terikat,
lidah kita menyatu,
maka,
setiap yang terucap adalah sabda,
si pendita ratu..
biar angin meniup saja,
lalu terbang,
hilang entah kemana,
tapi kita tetap menari,
menari..
cuma kita yang tahu,
maka duduk saja,
maka kita akan bawa semua,
kerna kita adalah
SATU..
No comments:
Post a Comment